Thursday, May 9, 2013

Praline

           Sejak abad-18 cokelat Belgia memang sudah populer, sampai tepatnya pada tahun 1912, Jean Neuhaus junior menemukan jenis cokelat yang baru yaitu penambahan filling di dalam cokelat dengan beraneka ragam isi seperti kacang, buah, kembang gula, liquor (minuman alkohol) sampai beragam coklat pula. Ia menamakan jenis cokelat ini: Praline. Alhasil popularitas cokelat di Belgia pun sejak saat itu melambung tinggi. Dan hingga kini Praline menjadi ciri khas cokelat Belgia.
Praline merupakan bentuk permen cokelat yang terbuat dari cokelat, cokelat yang disajikan dalam bentuk beraneka ragam yang isinya seperti kacang, buah dan lain-lain. Rasa coklat praline sangat lezat dan dapat kita temui di toko-toko coklat disekitar kita. Coklat jenis ini sangat cocok untuk dijadikan coklat valentine di hari kasih sayang.
Saat ini jenis coklat lezat nan mungil ini telah menjadi makanan favorite semua usia,karena selain bentuknya lucu dan imut atau dikarenakan bentuknya mungil,maka anak-anak lebih memilih coklat praline,atau lebih dinobatkan sebagai makanan favorite setiap anak.Selain menarik perhatian karena bentuknya,rasanya juga membuat anak-anak lebih tergoda dengan coklat praline. Selain itu coklat praline juga masih menjadi favorit untuk dijadikan sebagai gift atau bingkisan.
Praline yang baik terbuat dari bahan coklat couverture yang bermutu dan memiliki efek menenangkan. Tidak heran semua usia menyukai coklat ini. Jenis coklat ini secara umum lebih terjangkau harganya sehingga lebih mudah berpenetrasi terhadap pasar. Isi yang beranekaragam juga membuatnya menjadi pilihan orang ketika mereka mencari coklat. Bentuk unik yang menggugah selera, bisa sangat menenangkan suasana hati kita.
4  Tahap Membuat Isi Praline :
1.      Lelehkan cokelat
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melelehkan cokelat yang akan diolah. Hati-hati saat melelehkan cokelat ini. Apabila Anda melelehkan dengan sembarangan, cokelat akan sulit keluar dari cetakan. Lelehkan cokelat hingga cair merata, dan pastikan tidak ada cokelat yang menggumpal.
Saat melelehkan cokelat, suhu juga harus diperhatikan. Ada baiknya apabila Anda memiliki alat pengukur suhu yang dapat digunakan. Ketika suhu dirasa terlalu panas, Anda dapat mendinginkannya. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mendinginkan adalah batu marmer. Namun, Anda harus tetap mengaduknya agar tidak beku.
2.      Mencetak
      Setelah mendapatkan suhu yang tepat, masukkan cokelat cair ke dalam cetakan. Untuk meratakan cokelat, cetakan perlu 'digetok' setelah dimasukkan,. Setelah diratakan, tuang cokelat ke dalam tempat adonan kembali. Mengapa? Karena yang Anda butuhkan hanyalah lapisan tipis cokelat.
3.      Bekukan
      Proses yang ketiga adalah pembekuan. Anda dapat menggunakan lemari pendingin atau freezer untuk membantu proses pendinginan. Jangan biarkan cokelat berada pada suhu yang lembab. Kelembaban suhu dapat mempengaruhi kualitas hasil cokelat.
      Setelah melalui proses pembekuan ini, Anda dapat memasukkan adonan isi sesuai selera. Kemudian Anda dapat membekukannya lagi sebelum menutupnya dengan lapisan cokelat. Sebagai sentuhan akhir, tutupi adonan isi dengan cokelat. Kemudian tinggal dibekukan. Setelah beku, Anda dapat mengeluarkan cokelat dari cetakannya. Cokelat pun siap dimakan.
4.       Penyimpanan
      Ketika Anda menyimpan cokelat begitu saja dalam lemari pendingin, seringkali cokelat menjadi berbintik-bintik putih. Cara menyimpan cokelat yang baik adalah dengan memasukkannya terlebih dahulu pada sebuah wadah plastik bertutup. Dengan demikian cokelat tidak akan berubah warna.

No comments:

Post a Comment